Anda pasti sering mendengar istilah bisnis online? Secara sederhana dapat dipahami bahwa bisnis online merupakan kegiatan usaha yang dilakukan secara online dengan
memanfaatkan jaringan internet. Dari pemahaman sederhana tersebut,
segala kegiatan yang bernilai ekonomi dan dilakukan secara online dapat dimasukkan dalam kategori bisnis online.
Sekarang ini, banyak sekali jenis bisnis online yang berkembang di jagad maya. Sebut saja adsense (periklanan), affiliate marketing, referral, Pay To Click (PTC), jual beli link, jual beli jasa, jual beli barang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari beragam jenis bisnis online tersebut, salah satu yang mengalami perkembangan pesat adalah online store atau toko online. Hal ini ditunjukkan semakin banyaknya online store baik dengan konsep tampilan webstore maupun blogstore.
Mengenal Bisnis Toko Online
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang salah satunya
melalui jaringan internet mampu memberikan pengaruh positif terhadap
dunia bisnis. Kini, untuk membeli atau menjual suatu produk dapat
dilakukan dari rumah. Jika Anda sebagai penjual (seller), maka tidak perlu ruangan khusus untuk memajang produk yang dijual. Sementara bagi Anda yang berperan sebagai pembeli (buyer),
tidak perlu terjebak macet hanya untuk mengunjungi toko tertentu guna
membeli produk yang dibutuhkan. Anda bisa mengunjungi dan berbelanja
dari beragam toko di berbagai kota bahkan negara lain dari rumah.
Pada prinsipnya bisnis toko online tidaklah jauh berbeda dengan bisnis toko offline. Kedua tipe bisnis tersebut hanya dibedakan oleh media transaksinya saja. Bisnis toko online menggunakan media transaksi jaringan internet, sedangkan bisnis toko offline media
transaksinya dilakukan secara langsung atau tatap muka, dimana penjual
dengan pembeli atau pihak-pihak yang bertransaksi bertemu secara
langsung.
Dalam membangun bisnis toko online juga dibutuhkan persiapan yang memadai seperti halnya bisnis toko offline, baik dari faktor modal, ketersediaan barang, pasar, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, persiapan dalam bisnis toko online cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan bisnis toko offline. Selain itu, modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar seperti pada bisnis toko offline. Mengapa demikian?
Ketersediaan barang dalam bisnis tipe apapun mutlak diperlukan.
Meskipun produk utama bisnis Anda berupa jasa atau layanan, pastilah
tetap harus ada hasil akhirnya. Sebagai contoh misalnya, bisnis jasa
desain grafis akan menghasilkan sebuah desain grafis secara nyata.
Contoh lain jasa pembuatan website, pastilah ada hasil akhir yang dapat dilihat secara nyata.
Dalam berbisnis toko online, Anda juga harus memiliki barang
yang menjadi objek transaksi atau barang yang diperjualbelikan. Namun,
pastikan barang tersebut bukanlah barang ilegal atau dilarang seperti
narkoba, senjata tajam, senjata api, binatang, dan lain sebagainya.
Untuk menyediakan barang, pastilah dibutuhkan modal. Meskipun demikian,
modal yang dibutuhkan lebih kecil, karena Anda tidak memerlukan barang
dalam jumlah massal. Selain itu, Anda juga tidak perlu menyewa ruangan
sebagai toko untuk memajang barang dagangan. Bahkan, apabila Anda mampu
menjalin kerjasama dengan vendor lain, maka modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis online ini dapat lebih diminimalkan. Vendor yang dimaksudkan dalam hal ini adalah toko atau distributor barang yang menjadi objek transaksi dalam bisnis toko online yang akan dijalankan.
Misalnya Anda ingin berjualan baju batik dan busana muslim. Selain
menyediakan beberapa stok barang milik sendiri, Anda bisa bekerjasama
dengan distributor atau toko lain yang menjual produk sejenis.
Selanjutnya, Anda hanya perlu memajang gambar-gambar dari barang
dagangan baik yang bersumber dari modal pribadi maupun vendor lain
yang diajak bekerjasama. Jika ada konsumen yang tertarik untuk membeli
barang dari toko rekanan, maka Anda cukup menghubungi vendor yang menjadi partner dalam bisnis tersebut.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam menekuni bisnis toko online adalah
kejujuran. Bisnis ini dijalankan dengan berlandaskan asas kejujuran dan
itikad baik dari masing-masing pihak yang bertransaksi. Oleh sebab itu,
pastikan Anda memberikan informasi yang jujur dan valid seputar barang
yang dijual. Jika barang siap jual, maka berilah keterangan ready stock. Namun, apabila barang yang dijual tidak ready stock dan
membutuhkan waktu untuk membuatnya, maka berilah keterangan yang jelas.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah paham antara Anda sebagai seller dengan calon konsumen sebagai buyer yang berminat untuk membeli produk Anda.
Anda mungkin bertanya-tanya, “Bagaimana cara pembayaran dalam bisnis toko online?” Ada beberapa cara pembayaran yang bisa diterapkan, di antaranya adalah via transfer bank, COD (Collect on Delivery), dan western union.
Dari beberapa cara pembayaran tersebut, transfer via bank merupakan
cara pembayaran yang umum dilakukan. Cara pembayaran COD biasanya
digunakan pada transaksi jual beli yang dilakukan dalam kota yang sama,
dimana seller berada. Sementara cara pembayaran via western union umumnya digunakan pada transaksi jual beli, dimana buyer berasal dari luar negeri.
Mekanisme transaksi dalam bisnis toko online ini dimulai dengan men-display foto produk oleh seller pada blogstore atau webstore. Selain foto produk, seller juga menampilkan alamat email dan nomor telepon (ponsel). Selanjutnya bagi buyer yang berminat dengan produk yang dipajang oleh seller bisa langsung menghubungi seller via email, telepon, ataupun SMS (Short Message Service). Jika produk yang diminati buyer masih tersedia stoknya, maka seller mengkonfirmasi ketersediaan produk tersebut kepada buyer serta memberikan informasi mengenai total biaya yang harus dibayarkan mencakup harga produk dan ongkos kirim ke alamat buyer. Selain itu, seller juga mengirimkan informasi nomor rekening bank tujuan transfer kepada buyer. Apabila buyer sudah mentransfer sejumlah uang yang ditetapkan, maka buyer memberikan konfirmasi balik kepada seller bahwa pembelian atas produk yang diinginkan buyer telah dibayarkan via transfer. Meskipun buyer sudah memberikan konfirmasi pembayaran, sebaiknya seller mengecek ke rekening bank yang dimiliki. Jika pembayaran telah diterima seller, maka barang siap dikirimkan ke alamat buyer. Alur transaksi atau mekanisme transaksi dalam bisnis toko online tersebut dapat ditunjukkan pada gambar skema berikut.

Dari ilustrasi disamping ini, tampak bahwa mekanisme transaksi dalam bisnis toko online pada
prinsipnya tidaklah sulit, justru tampak sederhana. Jika diperhatikan,
pada ilustrasi tersebut terdapat garis vertikal putus-putus. Garis
tersebut merupakan indikator bahwa pada proses pemesanan barang via
email atau SMS, buyer bisa langsung menyertakan nama dan alamat
lengkapnya. Jadi, kedua proses tersebut dapat dilakukan dalam satu
langkah. Namun, umumnya tidak semua buyer memiliki keseriusan untuk membeli, sehingga mereka ‘enggan’ menyebutkan nama dan alamat lengkapnya.
Mengapa dalam bisnis toko online harus ada biaya kirim dan siapa yang menanggung biaya tersebut? Transaksi dalam bisnis online tidak ada pertemuan antara seller dengan buyer, sehingga buyer tidak
bisa membawa langsung barang yang diinginkannya. Oleh sebab itu, bisnis
ini membutuhkan jasa pengiriman atau ekspedisi untuk mengirimkan barang
pesanan kepada buyer. Penggunaan jasa pengiriman tersebut
pastilah membutuhkan biaya kirim dan sudah menjadi ketentuan tidak
tertulis bahwa biaya kirim ditanggung oleh buyer. Ada banyak
jasa pengiriman yang bisa digunakan misalnya TIKI, JNE, Pos Indonesia,
ESL Express, MEX Berlian, dan lain sebagainya. Berkenaan dengan hal
tersebut, seller sebaiknya mengetahui tarif dari setiap jasa pengiriman. Buyer bisa menentukan atau memilih sendiri jasa pengiriman yang diinginkan. Namun, apabila buyer tidak
menentukan jasa pengiriman, sebaiknya pilihkan jasa pengiriman yang
dapat dipercaya dengan biaya kirim yang paling murah sehingga tidak
memberatkan buyer.
Meskipun tidak bertatap muka secara langsung dengan buyer, namun seller bisa tetap menjalin hubungan purna jual dengan para buyer. Dengan begitu, status buyer bisa berubah menjadi pelanggan tetap bisnis Anda.
Modal Berbisnis Toko Online
Modal utama untuk menjalankan bisnis toko online tentu saja
adalah koneksi internet. Selain itu tentunya juga diperlukan modal
finansial dan non-finansial. Modal finansial jelas untuk menyediakan
stok barang dagangan. Sementara modal non-finansial berupa minat dan
pemahaman yang memadai mengenai bisnis yang akan dijalankan.
Minat terhadap bisnis toko online yang akan dijalankan
menjadi salah satu faktor penting yang turut menentukan sukses tidaknya
bisnis di kemudian hari. Mengapa demikian? Adanya minat akan senantiasa
memberi Anda semangat untuk menjalankan bisnis yang ditekuni. Dengan
begitu, dalam diri Anda akan tertanam rasa pantang menyerah untuk meraih
kesuksesan melalui bisnis tersebut. Demikian pula halnya dengan
pemahaman yang memadai mengenai bisnis toko online yang
dijalankan. Jika Anda memahami bisnis yang dijalankan, maka pastinya
Anda mampu menguasai bisnis tersebut. Secara lebih lanjut, hal itu akan
berpengaruh pada pengelolaan bisnis yang baik.
Sebagai contoh misalnya, Anda ingin membuka sebuah toko online. Sebelum memulainya pastikan bahwa Anda benar-benar berminat dengan jenis bisnis online tersebut, bukan hanya sekedar ‘latah’ atau ikut-ikutan. Selanjutnya, pastikan pula bahwa Anda memahami mekanisme bisnis online yang dipilih, sehingga bisa menentukan strategi yang tepat untuk menjalankan bisnis tersebut.
Untuk menjalankan bisnis toko online sebenarnya tidak diperlukan keterampilan khusus, seperti menguasai operasional software tertentu.
Jika Anda telah mengenal internet dan mengetahui cara
mengoperasikannya, maka Anda bisa menjalankan bisnis ini meskipun masih
dalam taraf sederhana. Apabila Anda menjalankan bisnis ini secara
perorangan, maka harus memiliki bekal pengetahuan tentang cara blogging mulai dari cara membuat blog, memajang foto produk di halaman blog, dan lain sebagainya. Jika Anda menggunakan format webstore, maka harus memiliki pengetahuan tentang cara mengelola webstore tersebut.
Sementara modal finansial tentunya diperuntukkan bagi penyediaan stok
barang dagangan dan koneksi internet. Jika modal finansial terbatas,
maka Anda bisa memanfaatkan jasa warnet (warung internet). Namun, hal
tersebut tentu akan sangat merepotkan karena Anda harus ‘bolak-balik’ ke
warnet. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa menyediakan sebuah netbook yang kini harganya lebih terjangkau. Meskipun netbook dilengkapi
dengan fasilitas Wi-Fi yang memungkinkannya terkoneksi ke jaringan
internet saat digunakan di area hotspot, namun sebaiknya Anda tidak
bergantung pada fasilitas itu, karena tidak setiap hari Anda berada di
area tersebut.
Bisnis toko online menuntut Anda untuk online kapan saja dan dimana saja. Jika Anda hanya bergantung pada fasilitas Wi-Fi, maka Anda tidak akan bisa online kapanpun
Anda mau, karena tidak semua area memiliki layanan hotspot. Berkenaan
dengan hal tersebut, Anda membutuhkan sebuah modem lengkap dengan SIM card dari provider yang diinginkan. Ada banyak provider yang
menyediakan layanan internet murah, sebut saja Indosat, 3, Axis,
Telkomsel, XL, Flexi, Esia, dan lain sebagainya. Setiap operator
pastilah memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, sehingga Anda
harus jeli dalam memilihnya. Keberadaan netbook lengkap dengan modemnya akan semakin memudahkan Anda untuk online setiap saat.
Peluang dan Potensi Pasar
Jika dibandingkan dengan bisnis toko offline, bisnis toko online memiliki
peluang dan potensi pasar yang lebih luas. Disadari atau tidak,
teknologi internet tidak hanya memiliki jangkauan pasar lokal, tetapi
nasional bahkan internasional. Jangkauan tersebut memang hanya sebatas
pada pengguna internet saja. Namun, Anda jangan salah, karena pengguna
internet khususnya di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Artinya,
jumlah pengguna internet di Indonesia sendiri semakin banyak dari
berbagai pelosok negeri.
Selain memiliki potensi pasar yang lebih luas, bisnis toko online juga mempunyai peluang yang lebih besar dari bisnis toko offline. Perlu Anda ketahui bahwa jaringan internet tidak akan mengalami penerapan ‘sistem buka tutup’ seperti pada toko offline. Apabila Anda membuka toko online, maka peluang kunjungan pada toko tersebut 24 jam. Oleh sebab itu, jangan terkejut jika Anda mendapat telepon atau SMS dari buyer di saat Anda sedang tertidur nyenyak. Ketiadaan batas waktu dalam bisnis toko online mendorong para pelaku bisnis ini untuk membatasi waktu layanannya. Misalnya dengan memberi keterangan pada blogstore atau webstore bahwa toko buka atau transaksi dilayani pada pukul 09.00 – 17.00 WIB. Batasan waktu ini biasanya diterapkan pada toko online yang juga bertipe offline. Artinya, selain melayani transaksi jual beli secara online via internet, juga melayani pembelian secara offline. Namun, bagi pelaku bisnis perorangan dan hanya berfokus pada transaksi jual beli online umumnya tidak memberlakukan batasan waktu layanan. Artinya, kapanpun buyer menghubungi, maka seller siap melayani.
Kendala dan Solusi
Seperti halnya dengan bisnis toko offline, bisnis toko online juga memiliki kendala dalam pelaksanaannya. Bagi seller, kendala yang dihadapi umumnya adalah ketidakseriusan buyer, sehingga berakibat pada batalnya transaksi. Pada awalnya banyak buyer yang
tampak antusias untuk membeli, tetapi banyak pula yang tidak
merealisasikan pembayaran sesuai dengan transaksi yang telah disepakati.
Buyer yang demikian umumnya hanya sekedar coba-coba untuk mengetahui bagaimana mekanisme transaksi jual beli secara online. Selain itu, bisa juga ketidakseriusan buyer ini disebabkan oleh adanya rasa kurang percaya terhadap seller. Ketidakpercayaan buyer tersebut bisa jadi disebabkan oleh pengalaman yang kurang menyenangkan saat bertransaksi online. Selain itu juga dapat disebabkan oleh ketidaksiapan seller dalam melayani buyer.
Jika Anda sebagai seller mengalami kendala tersebut, Anda
harus menampilkan informasi yang valid baik mengenai deskripsi produk,
alamat email, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Selain itu, Anda
juga harus konsisten dengan pola layanan yang diterapkan. Misalnya, Anda
siap melayani buyer 24 jam, maka pastikan Anda juga konsisten
menyediakan waktu tersebut untuk melayani buyer. Di samping itu, jangan biarkan buyer menunggu tanpa adanya kepastian. Contohnya, apabila buyer memesan
produk Anda, ternyata produk yang diinginkan kosong atau tidak ada
stoknya, sebaiknya Anda segera menginformasikan hal tersebut kepada buyer, sehingga buyer dapat memilih produk lain, menunggu stok barang ada lagi, atau membatalkan pesanan.
Kendala lain yang bisa muncul dalam bisnis toko online adalah buyer tidak leluasa memilih produk yang diinginkan. Bagi buyer, transaksi online bisa diibaratkan seperti ‘membeli kucing dalam karung’. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bagi buyer ‘enggan’ melakukan transaksi secara online. Lantas, bagaimana solusinya?
Solusi utama atas kendala tersebut adalah dengan menampilkan foto
produk secara jelas dari berbagai sisi disertai dengan deskripsi produk
secara detail. Sebagai contoh misalnya, Anda menjual busana muslim,
pastikan Anda menampilkan foto produk tersebut yang tampak dari depan,
belakang, dan samping. Tampilan foto saja bisa jadi tidak cukup jelas,
Anda perlu menambahkan deskripsi produk mulai dari model busana, warna,
detail ukuran, harga eceran jika Anda menjual eceran, atau harga grosir
apabila Anda menjual grosir. Dengan adanya deskripsi produk didukung
dengan foto, maka buyer dapat melihat jelas setiap produk yang Anda jual.
Kesuksesan bisnis toko online tidak lepas dari kualitas layanan yang prima. Artinya, jika seller mampu memberikan layanan yang cepat didukung dengan produk yang berkualitas, maka dapat dipastikan bahwa buyer akan memperoleh kepuasan yang bisa jadi melebihi harapannya. Buyer yang puas akan melakukan pembelian ulang sehingga bisa berubah menjadi customer yang loyal. Jadi, bisnis toko online juga harus mengedepankan kualitas baik dalam produk maupun layanannya.